"Halo?"
Penelepon di ujung sana menahan napasnya, yang satu mengerutkan kening karena tak ada jawaban.
"Ini siapa?"
"Ji An..." Ji An hanya ingin mencoba sekali lagi. Sekali ini saja.
"Oh, apa mencari Ji An? Maaf, dia pergi dan belum ditemukan."
Lalu sambungan diputus. Ji An menghela napasnya dan berjalan ke arah gadis yang sekarang memainkan ponselnya di pinggir sungai berselimut salju.
"Minum, Yi. Ini hangat," ucap Ji An seraya menyerahkan segelas kopi hangat, kesukaan Liu Yi.
"Tahu tidak? Barusan ada yang menelepon lagi menanyakan Ji An," Liu Yi tertawa, pandangan tak beralih dari ponselnya.
"Aku akan membenci Ji An sampai ia pulang."
Lalu Liu Yi melempar ponselnya ke sungai yang membeku dan melompat bak anak kecil yang baru dapat lemparan terjauh. Dan lagi-lagi, Ji An hanya bisa menghela napasnya, menyesal dalam diam.
*****
Jtn, 6/1/2020
22.22
Komentar
Posting Komentar