Berjalan di bawah the northern lights adalah impian Aurora. Sejak perginya Putri, ia berjanji untuk pergi ke Norwegia, tribut untuk adik kembarnya. Putri selalu suka northern lights, Aurora malah lebih suka milky way. Pun begitu, mereka berusaha mewujudkan impian satu sama lain. Sekarang Putri tidak bisa membantu mewujudkan mimpinya. Aurora akan mewujudkan mimpinya, dan mimpi Putri.
"Aurora berdiri di bawah aurora," membuatnya menoleh. Viktor berdiri dengan gagahnya mengangkat kamera, memotret kedua Aurora di hadapannya.
"Putri pernah cerita padamu tentang aku?" Aurora menjawabnya dengan pertanyaan, berselimut bahasa Norwegia amatiran.
Viktor tersenyum, "Dia pernah cerita punya kakak bernama Aurora, yang lebih tertarik pada milky way."
Aurora ikut tersenyum, "Ternyata Aurora indah juga."
Viktor tertawa, kembali memotret aurora.
"Aku harap Putri di sini sekarang. Dulu Putri selalu bertanya tentang Tromso begini, Tromso begitu, aurora begini, aurora begitu. Aku harap ia bisa lihat sendiri indahnya Tromso dan aurora."
Aurora tersenyum tipis. Tentu saja Viktor hanya ingin Putri. Bagaimana pun persisnya wajah mereka, Putri tetap auroranya.
"Aku juga, Viktor. Aku juga."
Viktor menatap Aurora juga dengan senyum tipis. Putri sudah pergi. Kini yang ada tinggal Aurora. Tinggal Aurora. Itu tidak terdengar benar. Ia tahu sejak awal, bahwa Putri adalah Putri, dan Aurora adalah Aurora. Mereka dua orang yang berbeda yang kebetulan lahir dari satu rahim yang sama. Aurora bukan sekadar 'tinggal'. Aurora adalah Auroranya.
*****
Jtn, 29/1/2020
22.28
Komentar
Posting Komentar