Langsung ke konten utama

#29 di 2020: Aurora


Berjalan di bawah the northern lights adalah impian Aurora. Sejak perginya Putri, ia berjanji untuk pergi ke Norwegia, tribut untuk adik kembarnya. Putri selalu suka northern lights, Aurora malah lebih suka milky way. Pun begitu, mereka berusaha mewujudkan impian satu sama lain. Sekarang Putri tidak bisa membantu mewujudkan mimpinya. Aurora akan mewujudkan mimpinya, dan mimpi Putri.

"Aurora berdiri di bawah aurora," membuatnya menoleh. Viktor berdiri dengan gagahnya mengangkat kamera, memotret kedua Aurora di hadapannya.

"Putri pernah cerita padamu tentang aku?" Aurora menjawabnya dengan pertanyaan, berselimut bahasa Norwegia amatiran.

Viktor tersenyum, "Dia pernah cerita punya kakak bernama Aurora, yang lebih tertarik pada milky way."

Aurora ikut tersenyum, "Ternyata Aurora indah juga."

Viktor tertawa, kembali memotret aurora.

"Aku harap Putri di sini sekarang. Dulu Putri selalu bertanya tentang Tromso begini, Tromso begitu, aurora begini, aurora begitu. Aku harap ia bisa lihat sendiri indahnya Tromso dan aurora."

Aurora tersenyum tipis. Tentu saja Viktor hanya ingin Putri. Bagaimana pun persisnya wajah mereka, Putri tetap auroranya.

"Aku juga, Viktor. Aku juga."

Viktor menatap Aurora juga dengan senyum tipis. Putri sudah pergi. Kini yang ada tinggal Aurora. Tinggal Aurora. Itu tidak terdengar benar. Ia tahu sejak awal, bahwa Putri adalah Putri, dan Aurora adalah Aurora. Mereka dua orang yang berbeda yang kebetulan lahir dari satu rahim yang sama. Aurora bukan sekadar 'tinggal'. Aurora adalah Auroranya.


*****


Jtn, 29/1/2020

22.28

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dan Beriman: Refleksi dari Sebuah Pilihan

"Kalau tentang pemikiran-pemikiran bunuh diri dan destruktif bagaimana?" "Hmm... Kalau itu sebenernya saya bisa mengendalikan sendiri. Pikiran-pikiran bunuh diri itu memang selau terlintas setiap hari, tapi saya tahu saya gak akan melakukannya karena memang saya tidak berniat untuk itu, hanya sekadar pemikiran yang biasa lewat." Lalu pembahasan kami beralih ke pikiran negatifku yang lain. Yang sangat banyak. Tapi saat itu aku sadar, kalau sebenarnya aku capable untuk memilih . Ternyata aku bisa dengan sadar memilah hal-hal yang menjagaku tetap dalam koridor yang tepat, dalam kasusku, menahan diri untuk tidak mati. Jumat lalu kebetulan baca arti Al-Kahfi, di ayat 29 ada potongan, "...Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta...

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 2: Hari-H

Sebelumnya: SKD Part 1 👈 Akhirnya lanjut lagi setelah setahun 😂🙏🏻 8 Oktober 2021. Dresscode peserta ujian adalah kemeja putih dan rok/celana hitam dengan kerudung hitam untuk yang memakai kerudung, sepatu pantofel tertutup berwarna gelap. Saya cuma punya rok dan kerudung saja. Sepatu pantofel dipinjamkan oleh sepupu yang anak Paskibra, kemeja baju putih dipinjamkan sepupu laki-laki. Karena Covid-19, persyaratan jadi lumayan ribet. Peserta diharuskan memakai masker 3 ply + masker kain yang waktu saya coba ya Allah gak bisa bernapas rasanya. Lalu harus juga membawa tes PCR atau Antigen. Saya tentunya memilih opsi paling murah. Karena saya dapat sesi jam 3 sore, paginya saya bisa tes Antigen dengan tenang. Saya berangkat bersama ibu saya jam 7 pagi, tes Antigen, lalu naik kereta turun di Stasiun Duren Kalibata (sekarang udah tahu stasiun kereta yang lebih dekat 🥲), naik angkot, lalu jalan santai ke gedung tempat pelaksanaan tes. Waktu kami tiba, baru jam 11an. Sepanjang jalan...

Hatta, Jejak yang Melampaui Zaman

Membaca buku Hatta, Jejak yang Melampaui Zaman , seperti membaca catatan perjalanan yang diabadikan karena tahu dua puluh tahun ke depan, pembaca mungkin tidak akan ingat siapa yang melakukan perjalanan. Bersama dengan empat bapak bangsa Republik Indonesia lainnya, Sukarno, Tan Malaka, dan Sutan Sjahrir; Tempo menerbitkan serial monograf Bapak Bangsa: Hatta, Jejak yang Melampaui Zaman. Kalau biografi biasanya dirunutkan dari hari kelahiran hingga kematian, buku ini lebih berfokus pada tempat-tempat berkesan bagi Hatta dan teman-teman seperbuangan nya. Lain waktu menghasilkan cerita, tapi tempat menghasilkan cerita. Seperti prolognya, kita akan bertamasya sejarah bersama Bung Hatta. Saat membaca buku ini, kita akan dibawa ke tempat-tempat Hatta menghabiskan waktu dengan buku-bukunya. Dari Bukit Tinggi sampai ke Rotterdam, hingga ke pengasingan di Banda Neira. Dari menguatkan pondasinya sebagai seorang Muslim dan berkenalan dengan buku, hingga mempertahankan prinsip sebagai akademisi di...