Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Kesalah Pahaman

Hari ini aku akan sedikit membahas tentang penyalah gunaan. Ya, penyalah gunaan adalah virus yang sedang marak-maraknya beterbangan di Indonesia saat ini, seperti penyalah gunaan dana BOS di mana ya, lupa, yah, pokoknya banyak penyalah gunaan yang sedang nge-trend saat ini. Tapi akankah lebih baik jika ditelusuri mulai dari hal-hal kecil. Contohnya, nah, yang ini curcol, haha... Jadi, saya tergabung ke dalam beberapa grup facebook, nah, ada beberapa yang isinya adalah grup fan page yang saya dimasukkan kedalamnya, saya sih terserah saja, ada juga yang saya sengaja masuk, tapi khusus untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti keagamaan, politik, kata mutiara, saya masuk ke dalam grup itu supaya mendapatkan berbagai manfaat dan mengasah kepintaran mendeteksi suatu masalah. Dan sayangnya, ketika satu pemicu yang sebenarnya sangat bermanfaat dipublikasikan, yang lain datang dengan mempublikasikan hal yang berhubungan tetapi dalam arti lain dan kepentingan sendiri. Misal *curcol lagi, j

Aku-Chairil Anwar

Chairil Anwar Kalau sampai waktuku... Kumau tak seorang kan merayu... Tidak juga kau... Tak perlu sedu sedan itu...                                                                                    Aku ini binatang jalang... Dari kumpulan yang terbuang... Walau peluru menembus kulitku... Aku tetap meradang... Menerjang... Luka dan bisa kubawa berlari... Berlari... Hingga hilang   pedih perih... Dan aku akan lebih tidak peduli... Aku mau hidup seribu tahun lagi...

On Children-Khalil Gibran-Indonesian Version

Khalil Gibran Anakmu bukanlah milikmu Mereka adalah putra-putri Sang Hidup Yang rindu akan dirinya sendiri Mereka lahir lewat engkau Tetapi bukan dari engkau Merek ada padamu Tetapi bukan milikmu Berikanlah mereka kasih sayangmu Namun jangan sodorkan pemikiranmu Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri Patut kau berikan rumah bagi raganya Namun tidak bagi jiwanya Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan Yang tiada dapat kau kunjungi Sekalipun dalam mimpi Engkaulah busur asal anakmu Anak panah hidup Melesat pergi Sang Pemanah membidik sasaran keabadian Dia merentangkanmu dengan kuasa-Nya Hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat Bersukacitalah dalam rentangan Sang Pemanah Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat Sebagaimana dikasihi-Nya pula busur yang mantap

Kisah Seorang Pendaki

Cerita ini pertama kali aku dengar Ramadhan 2 tahun yang lalu di sebuah stasiun radio di Purworejo, karena aku agak lupa judul dan detailnya, jadi aku buat ulang dengan sedikit banyak perubahan. **** George Stevanson, pendaki berdarah Belanda-Kanada itu menatap tumpukan salju di depannya, menyingkirkan tumpukan salju itu, tanpa ada rasa takut akan badai salju yang sepertinya akan datang sebentar lagi. Mr. Stevan, siapa yang tak mengenalnya? Lelaki muda berumur 29 tahun yang telah mendaki berbagai pegunungan di dunia, badai, panas, tak pernah bisa menghalanginya. Karena itu dia juga di kenal sebagai pendaki yang egois dan keras kepala. Awan semakin gelap, salju makin bertambah banyak turun, namun ia malah mengeluarkan sebilah pisau tajam dan terus mendaki, memanjat tebing, dan tiba-tiba... ===== Matanya mulai terbuka, menatap sekeliling, dan setelah ia sadar, dia berteriak sekencang-kencangnya sambil memberontak, saat ia sadar ia tergantung pada tebing di ketinggian yang ia

On Children-Khalil Gibran-English Version

Kahlil Gibran Your children are not your children. They are the sons and daughters of Life's longing for itself. They come through you but not from you, And though they are with you yet they belong not to you. You may give them your love but not your thoughts, For they have their own thoughts. You may house their bodies but not their souls, For their souls dwell in the house of tomorrow, which you cannot visit, not even in your dreams. You may strive to be like them, but seek not to make them like you. For life goes not backward nor tarries with yesterday. You are the bows from which your children as living arrows are sent forth. The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you with His might that His arrows may go swift and far. Let your bending in the archer's hand be for gladness; For even as He loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.

Untuk Ibu

Assalamu'alaikum, aku disini untuk membuat sebuah cerpen, kalau kalian lihat ini seperti karya orang lain, itu salah, aku memang terinspirasi dari kisah orang lain, dibaca, ya, semoga bermanfaat ***** Panas, aku membaringkan tubuhku di tempat tidur rumahku, launching buku tadi membuatku lelah luar biasa. Aku menatap lemari yang penuh dengan piala milikku, tiba-tiba kakiku melangkahkan dirinya ke lemari itu, aku tatapi satu persatu, dan tertuju pada sebuah piala usang, aku mengambilnya membersihkannya dari debu, menatapnya, dan mulai membuka kembali lembaran memoriku... Flash Back: Yeah!!! Aku senang sekali hari ini... Akhirnya setelah satu bulan mempersiapkan diri, akhirnya aku bisa mendapatkan juara I lomba menulis cerpen se-kabupaten, dan Insya Allah, 2 bulan lagi, aku akan maju ke tingkat provinsi. Alhamdulillah... Aku sudah tidak sabar ingin memberitahukan hal ini kepada ayah dan ibu di rumah, aku membayangkan mereka berdua pasti tersenyum bangga padaku. Di rumah...

Ramuan Berharga

By: Rizki Amalia Tahukah kamu apakah ramuan berharga itu? Yaitu ramuan yang bisa buat orang saling cinta Cinta kepada Allah Cinta kepada makhluk Allah Cinta kepada dunia Cinta kepada akhirat Tahukah kamu apa yang menjadi ramuan berharga itu? Ramuan berharga adalah Iman Ramuan berharga adalah Islam Ramuan berharga adalah Ihsan Iman, Islam, Ihsan Kita berpegang teguh terhadap ketiganya Tetapi apakah saat ini... Masih ada orang yang berpegang teguh pada ketiganya? Aku tak bisa menjawabnya Hanya Allah yang tahu Tetapi aku tahu... Bahwa orang yang berpegang teguh pada Iman, Islam, dan Ihsan Akan mendapat kasih sayang yang lebih dari apapun Kasih sayang dari makhluk-Nya Dan tentu kasih sayang dari Allah

Bagaimana Seorang Sahabat?

Hari ini, setelah pulang UTS aku mengirim wall kepada facebook group, sahabat selamanya , yang isinya begini: Menurut kalian sahabat itu gimana sih? Apa yang buat kamu kamu yakin kalau dia sahabatmu? Dan kenapa dalam waktu yang singkat kamu bisa menobatkan dia sebagai sahabatmu? Komen ya.. *galau Dari dulu aku selalu berpikir keras, kenapa seseorang itu mudah sekali untuk mengatakan "Kamu adalah sahabatku" di  Twitter , di  Facebook , dimanapun, dihadapan teman-temannya, aku rasa menurut pandanganku sebagai seorang wanita yang relatif pikir-pikir dulu sebelum memutuskan, rasanya aneh, teman yang hanya dekat dikatakan sahabat, dan berpikir juga, apa yang mereka bilang sahabat itu menganggapnya sebagai sahabat ? Beberapa saat kemudian, seorang temanku di kelas 7-9,  Chandra Kaniyanti  berkomentar seperti ini: Sahabat sejati itu seseorang yang bisa menerima kelebihan maupun kekurangan kita dengan ikhlas. Yang menobatkan ku karna menganggap dia seorang sahaabat adalah,

Proses Menuju Puncak Prestasi

Hari ini, sekolahku, SMPN 1 Bekasi sedang mengadakan Ujian Tengah Semester selama satu minggu mulai dari kemarin. Kemarin adalah pelajaran Agama Islam dan Bahasa Indonesia, sebenarnya kemarin simpel saja, belum terlalu memuncak soalnya, kecuali ada beberapa materi yang belum diajarkan. Aku dan sebagian teman di kelas 7-4 mendapat ruang 8 di kelas 7-8, bersama sebagian kakak kelas 8-4. Sejak hari Jum'at aku sudah baca-baca, jadi tidak terlalu buru-buru dan tidak juga memakai Sistem Kebut Semalam (SKS) untuk besoknya. Sebenarnya dari kemarin perasaan sudah tidak enak, padahal aku sudah senang duduk paling belakang, sendirian, supaya tidak ada setan yang menggoda iman untuk contek-menyontek, tapi akhirnya guru kami mengharuskan untuk duduk sesuai urutan absen dan di sampingnya harus kelas 8, yah, tadinya kau berpikir tidak buruk, karena sampingku kelas 8. Saat bel masuk bunyi, kami langsung mempersiapkan segala sesuatu untuk UTS materi pertama. Dalam hati aku mengucap do'a-do&

Sembahku Pada-Mu

By: Rizki Amalia Apakah ada yang tahu? Di mana sebenarnya diriku? Ku berdiri di sini... Sendiri... Terbentang dua jalan di hadapanku... Bingung kumemilih... Satu jalan penuh harapan... Satu lagi berikan sejuta keindahan... Kini ku bernaung di tempat-Mu... Hanya di sini ku bisa berdiri... Meminta kasih dan ridho-Mu... Meminta petunjuk... Jalan mana yang harus kutempuh... Suatu saat akan kupilih Salah satu dari dua jalan itu... Agar bisa mendapat Kasih dan ridho-Mu... Kini hanya kupusatkan sesuatu... Sesuatu yang sangat berarti bagiku... Yang tak bisa kulupakan... Dan tak mungkin kutinggalkan... Yaitu... Sembahku... Pada-Mu... Allah... Yang Maha Agung...

Diam-Diam Dari Bintang

By: Rizki Amalia Aku berdiri di sini Di tengah sepi Dibalik dedaunan rimbun Dengan wajah yang acak-acakkan Tak beraturan Terdiam di tengah sepi Mengintip sekerumunan manusia Dengan ekspresi wajah berbeda Tanpa bisa maju selangkah Tak menyapa Atau hanya sekedar tatap muka Aku ini apa? Aku tak berdaya Tak bisa apa-apa Apakah ada yang ingin? Apakah ada yangi ingin melihat wajah seperti ini??? Berantakkan Awut-awutan Aku hanya terdiam Di malam gelap Tak ada cahaya lentera Hanya ada sebuah bintang Yang setia menemani Aku terus berharap Pada bintang Terlebih pada yang menciptakannya Aku terus mengintip dari sini Diam diam dari bintang

Apa Kau Melihat Bintang?

By: Rizki Amalia Apa kau melihat bintang? Cahayanya terang... Bersinar tanpa ragu Menyinari hati manusia... Yang kaya akan caya-MU... Mengisi hati manusia... Yang kaya akan rahmat-MU... Bumi tersinari olehnya... Bulan menerka-nerka sinarnya... Aku... Aku bersujud pada Penciptanya... Apa kau melihat bintang? Apa kau menyukainya? Apa kau bersujud pada Penciptanya? Aku tanya sekali lagi... Aku ingin tahu jawabanmu... Apa kau melihat bintang? Apa kau menyukainya? Apa kau bersujud pada Penciptanya?

Tentang Sahabat

Ini bukan tentang kamu Ini juga bukan tentang aku! Ini tentang kita... Kamu itu tidak sebaik aku Dan aku tidak sebaik kamu Kamu tidak sekuat aku Dan aku tidak sekuat aku Pikiranmu sempit Tidak sepertiku yang sangat sempit! Menurutku bagimu aku sahabatmu Dan menurutmu bagiku aku tak berarti apa-apa

Proklamasi dan Konstitusi

Djangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka ituperjuangan kita   telah berakhir. Tidak! Bahkan saya berkata: “ Di dalam Indonesia Merdeka itu perjuangan kita harus berjalan terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang, lain coraknya. Nanti kita, bersama-sama, sebagai bangsa yang bersatu padu, berjuang terus menyelenggarakan apa yang kita cita-citakan di dalam Pancasila. ” -Soekarno Konstitusi bukanlah alat pemerintah untuk mengendalikan rakyat, melainkan alat rakyat untuk mengendalikan pemerintah-agar tidak malah menguasai hidup dan kepentingan-kepentingan kita. ( The Constitution is not an instrument for the government to restrain the people, it is an instrument for the people to retrain the government-lest it come to dominate our lives and interest ) -Patrick Henry Konstitusi tidak memberikan hak-hak, melainkan mengakuinya. ( The Constitution doesn’t grant rights, it recognizes them ) -Jason Laumark Segala sesuatu yang hebat dan memberi ilham