"Ma, Opa belum pulang?"
Kiara yang melihat mamanya mondar mandir di depan pintu ikut berdiri dan menghampiri mamanya.
"Kokoh sudah telpon ke rumah?"
Alih-alih menjawab, mama Kiara malah bertanya dengan nada yang sarat akan kekhawatiran. Kiara menelan ludah, menggeleng. Diliriknya telpon rumah yang sedari pagi belum juga berdering.
"Ck."
Mama Kiara membuka pintu dan berlari tergesa menuju lift.
"Mama!"
Kiara ikut berlari. Sayang, pintu lift lebih dulu ditutup, meninggalkan Kiara yang tanpa sadar sudah basah air mata.
"Tangga," gumam Kiara. Ia berbalik dan berjalan cepat, semakin cepat, semakin cepat, hingga berlari sampai menuruni tangga.
"Sshhh."
Kiara baru saja terjatuh dari tangga lantai satu. Tapi masa bodoh dengan kaki pincang dan rasa sakit. Air matanya semakin deras mengalir.
"BAGAIMANA BISA SAYA DIAM DI SINI SAAT ANAK DAN MERTUA SAYA ADA DI LUAR SANA?!"
Kiara bangkit, terseok berjalan menuju lobby.
Plak.
"Mama!"
*****
Jtn, 17/1/2020
23.07
Komentar
Posting Komentar