Pernah berpikir kenapa dua kebudayaan berbeda bisa menyatu dalam harmoni? Di bangsal ini, sulit untuk mengerti kata-kata perawat yang menurut telinga Ze seperti kereta lewat. Tapi di akhir kunjungan rutinnya, Ze dan perawat itu bisa tersenyum satu sama lain. Ze akan melihat perawat itu pergi ke tempat tidur lain dan melakukan pengecekan sambil mengajak pasiennya berbicara. Pasiennya hanya mengangguk. Tentu ia tak akan mengerti perawat itu. Ia datang dari tempat yang lebih jauh dari Ze dan orang-orang di bangsal ini.
Ze pernah melihat si kecil An bermain dengan salah satu tentara dari barat, menendang bola bersama, walau An menendang dengan kruknya. Mereka saling tertawa. Tentara itu akan menanyakan bagaimana kaki An. An akan menjawab bahwa sebelumnya ia pernah jadi penyerang dan membawa timnya ke pertandingan kecamatan. Tentu si tentara tidak tahu apa yang An bicarakan, dan An juga tidak tahu apa yang si tentara bicarakan. Tapi, hei, yang penting mereka berinteraksi dengan baik, bukan?
Di sisi lain, Ze melihat ponselnya yang sudah retak. Kolom komentar sibuk menyalahkan, menjelekkan yang tidak sama. Ze pernah ragu, bisa kah manusia yang benar-benar berbeda hidup dalam harmoni? Dengan segala kepesimisan pandangan dunia... maya?
Tapi kalau Ze pikir-pikir, bukankah Ze dan Lim berasal dari tanah yang sama, pun mereka benar-benar berbeda. Ze suka main di lumpur, mendaki gunung. Lim lebih suka membantu ambunya di pasar, berdecak sambil menggeleng kala melihat Ze mengikat tali sepatu bersiap naik ke puncak yang tak ada habisnya. Tapi mereka tetap berpelukan saat bertemu, tetap melempar candaan lama, tetap saling menangisi satu sama lain.
Seperti Ze dan perawat, seperti An dan tentara. Dua budaya berbeda dapat berinteraksi dalam harmoni, saat mereka bertemu. Mungkin budaya terlalu luas, tapi manusia kecil. Ze dan perawat itu, An dan si tentara, hanya individu yang dilabeli budaya. Budaya dapat memilih untuk memberi gambar pada seseorang, tapi untuk tersenyum pada orang lain yang berbeda, itu tetap pilihan.
*****
Jtn, 25/1/2020
22.28
Komentar
Posting Komentar