Pernah merasa seluruh dunia berkonspirasi melawanmu? Itu yang Fe rasakan tiga bulan ke belakang. Kaki seperti roti isi, di antara aspal dan mobil yang terbalik; tidak boleh (dulu) kembali kerja lapangan; punya orang tua yang tidak siap kalau dirimu ada di pekerjaan antara hidup dan mati, membangkang perintah kapten untuk memulihkan diri di rumah, memilih keluar bekerja sebagai bentuk protes karena tidak diizinkan kembali ke lapangan. Kalau Fe ingin berpikir lebih jauh, sebenarnya ia yang berkonspirasi melawan dirinya sendiri.
Lihat, sekarang ia ada di seaworld, jadi babysitter rekan kerjanya, Dru. Si kecil ajaib Koko yang tak bisa berjalan dengan normal, pun senyumnya tidak pernah hilang.
"Koko, kalau udah besar mau jadi apa?" Fe memelintir punggung kaos Koko yang sedang bersandar pada kaca yang membatasinya dengan para hewan laut di kolam besar, biar tidak jatuh.
"Astronot, pesulap."
Fe mengangguk sambil mengunyah snack-nya. "Keren."
"Pemadam kebakaran!" seru Koko lalu tertawa. Fe ikut tertawa.
"Ya, papamu hebat di lapangan."
Koko hanya mengangguk-angguk sambil tertawa, melihat ikan-ikan membentuk formasi.
"Coba ajarin ke Om, gimana cara biar Om bisa terus senyum kaya Koko. Emang Koko gak pernah ngeluh, ya?"
"Pernah, satu kali."
"Lalu?"
"Gak ada perubahan. Jadi aku berhenti."
Fe hanya tersenyum. Ah, dia yang selama ini berkonspirasi.
*****
Jtn, 27/1/2020
23.40
Komentar
Posting Komentar