Langsung ke konten utama

#4 di 2020: [Skenario] Urusan Memaafkan

1. INT. SAMPING TANGGA, LORONG A GD.2 - PAGI
Arsyad dan Kiara berdiri berhadapan dan saling tatap. Mata Arsyad terlihat ragu.

KIARA
Saya sudah ditunggu profesor, Kak.

Kiara mengecek ponsel, Arsyad mengangguk.
Kiara menatap Arsyad selama 15 detik, Arsyad masih diam.
Kiara menghela napas.

KIARA
Kak.

Mata Arsyad berkedip satu kali.

KIARA
Saya enggak marah. Saya cuma menganggap Kakak bodoh.

Arsyad tidak bereaksi.

KIARA
Bodoh karena belum bisa move on setelah hampir 14 tahun.

Arsyad mengalihkan pandangan ke lantai, lalu kembali ke Kiara.

KIARA
Gak ada yang menyalahkan Kak Arsyad. Semua tahu itu pilihan Kak Ratna yang jelas-jelas dia kasih tahu sendiri ke Kakak. Jadi jangan hancurin diri Kakak dengan perasaan yang sebenarnya gak ada.

Arsyad tidak bergerak, matanya berkedip dua kali ke arah yang berbeda.

2. INT. TANGGA, LORONG A GD. 2 - PAGI
Arkam datang turun dari tangga sambil mengecek berkas, lalu menoleh ke Arsyad dan Kiara.

ARKAM
Ra, panggilan kedua. Darurat.

Kiara menoleh ke Arkam dan mengangguk. Kiara menoleh lagi ke Arsyad.

KIARA
Karena saya gak pernah marah ke Kakak, jadi gak ada yang perlu dimaafkan. Yang Kakak perlu maafkan itu diri Kakak sendiri.

Kiara mengangguk tanda permisi pada Arsyad dan berjalan ke arah Arkam. Arkam dan Kiara berjalan ke arah lobi. Arsyad tetap berdiri di tempat. Arsyad memejamkan mata.

3. EXT. LOBI GD.2 (MOVING GD.3) - PAGI
Arkam dan Kiara berjalan bersampingan.

ARKAM
Jadi dia calonnya Kak Ratna?

KIARA
Belum calon.

Arkam mengangguk.

ARKAM
Dia yang pertama ada di TKP waktu itu?

Kiara mengangguk.

ARKAM
"Guilt is a feeling that can be changed and overcome", kan.

KIARA
Nietzsche?

Arkam mengangguk.

KIARA
Betul. Masalahnya keinginan dia untuk keluar dari rasa bersalah aja 0 besar. Ingat, first step, memaafkan diri sendiri.

Arkam mengangguk.

ARKAM
Bener, Ra. Tapi kadang kita butuh orang lain juga buat bantu kita maafin diri sendiri.

Kiara menoleh ke Arkam, lalu beberapa detik kemudian menoleh ke depan lagi. Mata Kiara berkedip beberapa kali.

*****

Purworejo, 4/1/2020
21.40

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 2: Hari-H

Sebelumnya: SKD Part 1 πŸ‘ˆ Akhirnya lanjut lagi setelah setahun πŸ˜‚πŸ™πŸ» 8 Oktober 2021. Dresscode peserta ujian adalah kemeja putih dan rok/celana hitam dengan kerudung hitam untuk yang memakai kerudung, sepatu pantofel tertutup berwarna gelap. Saya cuma punya rok dan kerudung saja. Sepatu pantofel dipinjamkan oleh sepupu yang anak Paskibra, kemeja baju putih dipinjamkan sepupu laki-laki. Karena Covid-19, persyaratan jadi lumayan ribet. Peserta diharuskan memakai masker 3 ply + masker kain yang waktu saya coba ya Allah gak bisa bernapas rasanya. Lalu harus juga membawa tes PCR atau Antigen. Saya tentunya memilih opsi paling murah. Karena saya dapat sesi jam 3 sore, paginya saya bisa tes Antigen dengan tenang. Saya berangkat bersama ibu saya jam 7 pagi, tes Antigen, lalu naik kereta turun di Stasiun Duren Kalibata (sekarang udah tahu stasiun kereta yang lebih dekat πŸ₯²), naik angkot, lalu jalan santai ke gedung tempat pelaksanaan tes. Waktu kami tiba, baru jam 11an. Sepanjang jalan...

Hidup dan Beriman: Refleksi dari Sebuah Pilihan

"Kalau tentang pemikiran-pemikiran bunuh diri dan destruktif bagaimana?" "Hmm... Kalau itu sebenernya saya bisa mengendalikan sendiri. Pikiran-pikiran bunuh diri itu memang selau terlintas setiap hari, tapi saya tahu saya gak akan melakukannya karena memang saya tidak berniat untuk itu, hanya sekadar pemikiran yang biasa lewat." Lalu pembahasan kami beralih ke pikiran negatifku yang lain. Yang sangat banyak. Tapi saat itu aku sadar, kalau sebenarnya aku capable untuk memilih . Ternyata aku bisa dengan sadar memilah hal-hal yang menjagaku tetap dalam koridor yang tepat, dalam kasusku, menahan diri untuk tidak mati. Jumat lalu kebetulan baca arti Al-Kahfi, di ayat 29 ada potongan, "...Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta...

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – Seleksi Administrasi

Lulus Februari 2021, saya langsung tancap keyboard , melamar ke berbagai perusahaan lewat platform jobseeker online , bersaing dengan 3000 lebih pelamar di setiap perusahaannya. Kalau dihitung lebih dari 100 perusahaan yang saya lamar, menyesuaikan CV berkali-kali, tapi nihi l. Bisa dihitung jari yang masuk tahap wawancara . Orang tua memang sudah dari awal saya lulus berharap untuk saya ikut seleksi PNS karena kasihan melihat saya yang dari SD selalu berkegiatan penuh seharian, saat itu leyeh-leyeh di rumah berbulan-bulanπŸ˜‚ Akhirnya, sambil tetap melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan, saya berbakti pada orang tua dengan ikut mendaftar seleksi CPNS. Perlu diketahui bahwa proses seleksi CPNS ini dari pengumuman satu ke pengumuman lainnya sangat panjang jedanya, bisa hampir 1 bulan tanpa kepastian. Setiap hari ibu saya menanyakan apa pendaftaran sudah dibuka, setelah pendaftaran, ibu saya menanyakan setiap hari kapan pengumuman seleksi administrasi, lalu setelah lolos ibu saya a...