1. INT. SAMPING TANGGA, LORONG A GD.2 - PAGI
Arsyad dan Kiara berdiri berhadapan dan saling tatap. Mata Arsyad terlihat ragu.
Arsyad dan Kiara berdiri berhadapan dan saling tatap. Mata Arsyad terlihat ragu.
KIARA
Saya sudah ditunggu profesor, Kak.
Kiara mengecek ponsel, Arsyad mengangguk.
Kiara menatap Arsyad selama 15 detik, Arsyad masih diam.
Kiara menghela napas.
Kiara menatap Arsyad selama 15 detik, Arsyad masih diam.
Kiara menghela napas.
KIARA
Kak.
Mata Arsyad berkedip satu kali.
KIARA
Saya enggak marah. Saya cuma menganggap Kakak bodoh.
Arsyad tidak bereaksi.
KIARA
Bodoh karena belum bisa move on setelah hampir 14 tahun.
Arsyad mengalihkan pandangan ke lantai, lalu kembali ke Kiara.
KIARA
Gak ada yang menyalahkan Kak Arsyad. Semua tahu itu pilihan Kak Ratna yang jelas-jelas dia kasih tahu sendiri ke Kakak. Jadi jangan hancurin diri Kakak dengan perasaan yang sebenarnya gak ada.
Arsyad tidak bergerak, matanya berkedip dua kali ke arah yang berbeda.
2. INT. TANGGA, LORONG A GD. 2 - PAGI
Arkam datang turun dari tangga sambil mengecek berkas, lalu menoleh ke Arsyad dan Kiara.
Arkam datang turun dari tangga sambil mengecek berkas, lalu menoleh ke Arsyad dan Kiara.
ARKAM
Ra, panggilan kedua. Darurat.
Kiara menoleh ke Arkam dan mengangguk. Kiara menoleh lagi ke Arsyad.
KIARA
Karena saya gak pernah marah ke Kakak, jadi gak ada yang perlu dimaafkan. Yang Kakak perlu maafkan itu diri Kakak sendiri.
Kiara mengangguk tanda permisi pada Arsyad dan berjalan ke arah Arkam. Arkam dan Kiara berjalan ke arah lobi. Arsyad tetap berdiri di tempat. Arsyad memejamkan mata.
3. EXT. LOBI GD.2 (MOVING GD.3) - PAGI
Arkam dan Kiara berjalan bersampingan.
Arkam dan Kiara berjalan bersampingan.
ARKAM
Jadi dia calonnya Kak Ratna?
KIARA
Belum calon.
Arkam mengangguk.
ARKAM
Dia yang pertama ada di TKP waktu itu?
Kiara mengangguk.
ARKAM
"Guilt is a feeling that can be changed and overcome", kan.
KIARA
Nietzsche?
Arkam mengangguk.
KIARA
Betul. Masalahnya keinginan dia untuk keluar dari rasa bersalah aja 0 besar. Ingat, first step, memaafkan diri sendiri.
Arkam mengangguk.
ARKAM
Bener, Ra. Tapi kadang kita butuh orang lain juga buat bantu kita maafin diri sendiri.
Kiara menoleh ke Arkam, lalu beberapa detik kemudian menoleh ke depan lagi. Mata Kiara berkedip beberapa kali.
*****
Purworejo, 4/1/2020
21.40
Komentar
Posting Komentar