Langsung ke konten utama

#Ngabubuwrite - Day 9: Nugget

Nugget butuh proses yang panjang untuk bisa jadi nugget. Prosesnya tidak sebentar, tidak mudah, dan tidak bisa dibilang tidak menyakitkan, terutama bagi ayam.

Pertama, kita pilih dulu ayam mana yang tampangnya tidak melas untuk disembelih. Lalu direbus dulu biar bulu ayamnya bisa dipisahkan dari kulit. Lalu kulitnya dikuliti (?) agar bersisa daging dan tulang. Belum cukup penderitaan mantan ayam, dagingnya dipisahkan dengan tulang lalu digiling biar mudah dibentuk.

Setelah itu, bumbu-bumbu dicampurkan dengan daging giling, biar hidup (mantan ayam) jadi lebih berwarna -eh, berasa.

Baru, setelah diberi warna warni, daging giling siap untuk dibentuk. Ternyata, biar hasilnya lebih bagus, adonan giling harus direbus lalu ditinggalkan biar dingin. Habis itu, dibaluri sprinkle-sprinkle panir biar tampilannya lebih sedap. Lalu? Digoreng, penderitaan terakhir sebelum dipandangi dengan air liur mengalir dan masuk ke mulut-mulut manusia yang belum tentu baca bismillah sebelum mengunyah.

Bukankah nugget dengan manusia sama?

Disayat, belum cukup. Digiling, biar sadar, belum cukup juga. Direbus, digoreng, biar tahu rasanya sakit dan tidak bisa apa-apa, kecuali diangkat dari penggorengan oleh Yang Maha Menolong.

Didinginkan, biar merenung. Belum cukup juga? Ditaburi perspektif-perspektif positif, biar bisa menutupi aib.

Sang Pemilik selalu punya berbagai macam cara yang tidak biasa untuk menguji kualitas milik-Nya. Dan tidak seperti nugget, manusia punya pilihan ke mana untuk pergi saat quality control-nya belum sampai pada titik yang seharusnya.

*****

Jtn, 2/5/2020; 17.42

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 2: Hari-H

Sebelumnya: SKD Part 1 👈 Akhirnya lanjut lagi setelah setahun 😂🙏🏻 8 Oktober 2021. Dresscode peserta ujian adalah kemeja putih dan rok/celana hitam dengan kerudung hitam untuk yang memakai kerudung, sepatu pantofel tertutup berwarna gelap. Saya cuma punya rok dan kerudung saja. Sepatu pantofel dipinjamkan oleh sepupu yang anak Paskibra, kemeja baju putih dipinjamkan sepupu laki-laki. Karena Covid-19, persyaratan jadi lumayan ribet. Peserta diharuskan memakai masker 3 ply + masker kain yang waktu saya coba ya Allah gak bisa bernapas rasanya. Lalu harus juga membawa tes PCR atau Antigen. Saya tentunya memilih opsi paling murah. Karena saya dapat sesi jam 3 sore, paginya saya bisa tes Antigen dengan tenang. Saya berangkat bersama ibu saya jam 7 pagi, tes Antigen, lalu naik kereta turun di Stasiun Duren Kalibata (sekarang udah tahu stasiun kereta yang lebih dekat 🥲), naik angkot, lalu jalan santai ke gedung tempat pelaksanaan tes. Waktu kami tiba, baru jam 11an. Sepanjang jalan...

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 1

Sebelumnya: Seleksi Administrasi  👈 Sejak pengumuman lolos kelengkapan administrasi, pengumuman informasi tes pertama, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) diunggah di akhir Agustus 2021 di website instansi masing-masing. Membaca pengumuman ini adalah part ribet-ribetnya karena banyak yang harus dicermati, seperti berkas yang harus dibawa, lokasi dan waktu tes, dan persyaratan sebelum ujian. Harus baca berkali-kali karena takut ada yang terlewat 😂 Saya mendapat jadwal ujian di tanggal 8 Oktober 2021 sesi ke II di hari Jumat. Lokasinya di salah satu gedung TNI AD di Cijantung. Waktu baca dapat sesi ke II langsung bersyukur karena artinya tidak harus jadi pejuang subuh dari rumah ke Jakarta wkwk. Persyaratan Ikut Ujian Karena sedang pandemi, prosesnya kata orang-orang yang sudah pernah ikut seleksi sebelumnya, lebih panjang dan ribet.   Saya harus vaksin pertama kalau mau lolos masuk tesnya. Saya mendaftar vaksin 3 minggu setelah negatif Covid, saat sudah sampai sana, ternyata...

Hidup dan Beriman: Refleksi dari Sebuah Pilihan

"Kalau tentang pemikiran-pemikiran bunuh diri dan destruktif bagaimana?" "Hmm... Kalau itu sebenernya saya bisa mengendalikan sendiri. Pikiran-pikiran bunuh diri itu memang selau terlintas setiap hari, tapi saya tahu saya gak akan melakukannya karena memang saya tidak berniat untuk itu, hanya sekadar pemikiran yang biasa lewat." Lalu pembahasan kami beralih ke pikiran negatifku yang lain. Yang sangat banyak. Tapi saat itu aku sadar, kalau sebenarnya aku capable untuk memilih . Ternyata aku bisa dengan sadar memilah hal-hal yang menjagaku tetap dalam koridor yang tepat, dalam kasusku, menahan diri untuk tidak mati. Jumat lalu kebetulan baca arti Al-Kahfi, di ayat 29 ada potongan, "...Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta...