Langsung ke konten utama

#Ngabubuwrite - Day 1: Croissant




“Kenapa.”

Dean menghela napasnya, “Gak jelas.”

“Aku beli croissant di Indoapril hari ini. Lucu banget, kan?” ucap Nada sambil membuka sebungkus croissant instan isi 2. Tunggu, bukannya croissant itu memang makanan instan, hanya dengan bentuk yang estetik?

“Kita sebenarnya mau bicara apa, sih? Dari tadi mondar-mandir dari kenapa ke Indoapril ke kenapa lagi.”

“Aku cuma ingin kamu resapi kata itu. Kenapa,” Nada mengecek jamnya. Sebentar lagi waktu berbuka.

“Apa yang kenapa?”

“Kenapa benci susah dilepas?”

Dean berdesis dan tertawa sedikit, “Itu lagi? Kan sudah kubilang, dia mematahkan adikku.”

Nada menggeleng, “Tapi Dania bahkan menganggap Aya menolongnya. Dan… sekarang Dania masih di sini. Tantrum seperti tadi itu sangat out of context, Yan.”

Dean tidak menjawab. Ia tahu benar tadi itu salah. Tapi ia masih bersikeras bahwa Aya mutlak bersalah.

Fun fact. Di dunia ini, kamu satu-satunya orang yang menyalahkan Aya.”

Dean mendecik menunjuk dagunya ke tangan Nada. “Jam tangannya gak usah dilihatin terus. Maghrib gak pindah jadi malam,” yang dijawab Nada dengan cengiran, “Ini makanan titipan orang.”

Setelah mengecek ponselnya beberapa saat, Nada kembali memusatkan perhatiannya pada Dean. “Aku punya teori tentang rasa bencimu pada Aya.”

Kali ini Dean yang nyengir. Ada-ada aja.

“Mau denger gak?”


“Oke! Jadi…” Dean tertawa, memang tidak ada yang bisa menghentikan Nada.

“Kamu benci Aya karena dia membuat suatu rencana yang membuat semua rencana hidup Dania harus dirombak dari awal. Kamu makin benci dengan Aya karena saat Dania bangun dia malah berterima kasih dengan Aya di mana menurut kamu Dania harusnya ikut benci juga. Jadi kamu mulai melempar tantrum pada Aya, menyalahkannya di saat semua orang membela Aya.”

Dean tidak bergeming.

“Dan sekarang setelah 3 tahun berlalu, kamu ditempatkan satu kelompok dengan Aya. Ternyata… Aya itu baik, akrab sama semua orang, disukain sama semua anggota kelompoknya, bisa berpikir strategis, bagus kerjanya, dan dia berkali-kali nolongin kamu waktu kamu stuck di satu kasus. Dia jauuuuhhhh di atas, eh atau di bawah? ekspektasi kamu.”

Dean menatap ke luar jendela ruangan kaca.

“Kamu semakin benci. Kamu mengharapkan semua cacat ada pada dia, tapi malah sebaliknya. Supaya ada setidaknya satu orang yang bisa kamu manifestasikan sebagai rasa bersalah terhadap diri kamu sendiri. Kamu butuh sesuatu… atau seseorang untuk dibenci, sampai kamu bisa memaafkan dirimu sendiri.”

Ah, sialan. Gampang sekali wanita ini memaparkan teori tentang dirinya. Sialnya juga, wanita ini benar, karena yang sebenarnya salah adalah dirinya.

“Entah kapan,” lanjut Nada, yang sepertinya merupakan akhir dari teorinya.

“Ya!” Nada melambaikan tangan pada Aya, yang menghampirinya dan tersenyum kaku pada Dean. Nada mengambil croissant dari atas meja dan memberikannya pada Aya, “Si mbak Adie ngidam aneh-aneh aja. Untung ada tadi, tinggal satu.”

Thanks banget, Kak. Kata mbak Adie makasih juga.”


*****


Jtn, 24/4/2020; 17.33

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – Seleksi Administrasi

Lulus Februari 2021, saya langsung tancap keyboard , melamar ke berbagai perusahaan lewat platform jobseeker online , bersaing dengan 3000 lebih pelamar di setiap perusahaannya. Kalau dihitung lebih dari 100 perusahaan yang saya lamar, menyesuaikan CV berkali-kali, tapi nihi l. Bisa dihitung jari yang masuk tahap wawancara . Orang tua memang sudah dari awal saya lulus berharap untuk saya ikut seleksi PNS karena kasihan melihat saya yang dari SD selalu berkegiatan penuh seharian, saat itu leyeh-leyeh di rumah berbulan-bulan😂 Akhirnya, sambil tetap melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan, saya berbakti pada orang tua dengan ikut mendaftar seleksi CPNS. Perlu diketahui bahwa proses seleksi CPNS ini dari pengumuman satu ke pengumuman lainnya sangat panjang jedanya, bisa hampir 1 bulan tanpa kepastian. Setiap hari ibu saya menanyakan apa pendaftaran sudah dibuka, setelah pendaftaran, ibu saya menanyakan setiap hari kapan pengumuman seleksi administrasi, lalu setelah lolos ibu saya a

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 2: Hari-H

Sebelumnya: SKD Part 1 👈 Akhirnya lanjut lagi setelah setahun 😂🙏🏻 8 Oktober 2021. Dresscode peserta ujian adalah kemeja putih dan rok/celana hitam dengan kerudung hitam untuk yang memakai kerudung, sepatu pantofel tertutup berwarna gelap. Saya cuma punya rok dan kerudung saja. Sepatu pantofel dipinjamkan oleh sepupu yang anak Paskibra, kemeja baju putih dipinjamkan sepupu laki-laki. Karena Covid-19, persyaratan jadi lumayan ribet. Peserta diharuskan memakai masker 3 ply + masker kain yang waktu saya coba ya Allah gak bisa bernapas rasanya. Lalu harus juga membawa tes PCR atau Antigen. Saya tentunya memilih opsi paling murah. Karena saya dapat sesi jam 3 sore, paginya saya bisa tes Antigen dengan tenang. Saya berangkat bersama ibu saya jam 7 pagi, tes Antigen, lalu naik kereta turun di Stasiun Duren Kalibata (sekarang udah tahu stasiun kereta yang lebih dekat 🥲), naik angkot, lalu jalan santai ke gedung tempat pelaksanaan tes. Waktu kami tiba, baru jam 11an. Sepanjang jalan

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 1

Sebelumnya: Seleksi Administrasi  👈 Sejak pengumuman lolos kelengkapan administrasi, pengumuman informasi tes pertama, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) diunggah di akhir Agustus 2021 di website instansi masing-masing. Membaca pengumuman ini adalah part ribet-ribetnya karena banyak yang harus dicermati, seperti berkas yang harus dibawa, lokasi dan waktu tes, dan persyaratan sebelum ujian. Harus baca berkali-kali karena takut ada yang terlewat 😂 Saya mendapat jadwal ujian di tanggal 8 Oktober 2021 sesi ke II di hari Jumat. Lokasinya di salah satu gedung TNI AD di Cijantung. Waktu baca dapat sesi ke II langsung bersyukur karena artinya tidak harus jadi pejuang subuh dari rumah ke Jakarta wkwk. Persyaratan Ikut Ujian Karena sedang pandemi, prosesnya kata orang-orang yang sudah pernah ikut seleksi sebelumnya, lebih panjang dan ribet.   Saya harus vaksin pertama kalau mau lolos masuk tesnya. Saya mendaftar vaksin 3 minggu setelah negatif Covid, saat sudah sampai sana, ternyata dilarang