Langsung ke konten utama

Proses Menuju Puncak Prestasi

Hari ini, sekolahku, SMPN 1 Bekasi sedang mengadakan Ujian Tengah Semester selama satu minggu mulai dari kemarin. Kemarin adalah pelajaran Agama Islam dan Bahasa Indonesia, sebenarnya kemarin simpel saja, belum terlalu memuncak soalnya, kecuali ada beberapa materi yang belum diajarkan. Aku dan sebagian teman di kelas 7-4 mendapat ruang 8 di kelas 7-8, bersama sebagian kakak kelas 8-4.

Sejak hari Jum'at aku sudah baca-baca, jadi tidak terlalu buru-buru dan tidak juga memakai Sistem Kebut Semalam (SKS) untuk besoknya. Sebenarnya dari kemarin perasaan sudah tidak enak, padahal aku sudah senang duduk paling belakang, sendirian, supaya tidak ada setan yang menggoda iman untuk contek-menyontek, tapi akhirnya guru kami mengharuskan untuk duduk sesuai urutan absen dan di sampingnya harus kelas 8, yah, tadinya kau berpikir tidak buruk, karena sampingku kelas 8.

Saat bel masuk bunyi, kami langsung mempersiapkan segala sesuatu untuk UTS materi pertama. Dalam hati aku mengucap do'a-do'a yang menurutku acak dan tidak wajar :p, rasanya tenang kalau segala sesuatunya dimulai dengan do'a yang baik, walaupun kelasnya ribut, lucu, kocak malah, tapi setelah guru pengawas datang... Sama saja... Lho? Ya, memang kenyataannya begitu. Ada yang masih asyik menanyakan pelajaran, baca buku, bahkan main ponsel, ckckck...

Setelah perang dimulai, setiap jawaban aku do'akan supaya benar (?), dan sebelum menjawab selalu ku sempatkan untuk membaca bismillahirrohmanirrohim, dan alhamdulillah... Saat soalnya semua telah selesai kukerjakan, dan aku tengok kanan-kiri untuk melihat keadaan sekeliling (bukan untuk menyontek), tiba-tiba perih....

Tanpa aku rasakan, kelas ini berisik sekali! Walau hanya berbisik ngobrol, dan aku makin kaget, ketika aku lihat banyak yang tangannya disembunyikan di bawah meja, aku coba lirik-lirik sedikit, Masya Allah!!! Mereka smsan, yang aku lihat smsnya berisi tentang jawaban nomor ini ini dan ini. Astaghfirullah... Ada yang colek-colek pundak temannya, "Eh, nomor 31 apa jawabannya?" "Hah? 31, nih, a, yang 34 b," ya Allah... Kok bisa-bisanya berbuat seperti itu? Padahal di kelas mereka dan kami banyak yang mengerti agama!

Aku cuma istighfar dan geleng-geleng kepala saja, kenapa bukan malah mencontohkan yang baik? Harusnya mereka jadi panutan. Selama istirhat aku mengingatkan teman-teman di 7-4 supaya menjaga nama baik kelas kami.

Yah, tapi masih banyak juga yang minta ponselnya di silent dan mengajak kerja sama, katanya kalau mau kerja sama harus di jalan kebaikan? Kata mereka, ini, kan, untuk kebaikan kita juga... Kebaikan apa coba? Terlalu baik dan terlalu semangat untuk merendahkan diri???

Astaghfirullah... Ya sudahlah, mungkin ini sebuah proses menuju kedewasaan dan puncak prestasi yang terkadang memang butuh perjuangan keras. Jangan sampai, deh... Aku seperti mereka, aku mau tetap berada di jalan yang diridhoi Allah SWT...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 2: Hari-H

Sebelumnya: SKD Part 1 πŸ‘ˆ Akhirnya lanjut lagi setelah setahun πŸ˜‚πŸ™πŸ» 8 Oktober 2023. Dresscode peserta ujian adalah kemeja putih dan rok/celana hitam dengan kerudung hitam untuk yang memakai kerudung, sepatu pantofel tertutup berwarna gelap. Saya cuma punya rok dan kerudung saja. Sepatu pantofel dipinjamkan oleh sepupu yang anak Paskibra, kemeja baju putih dipinjamkan sepupu laki-laki. Karena Covid-19, persyaratan jadi lumayan ribet. Peserta diharuskan memakai masker 3 ply + masker kain yang waktu saya coba ya Allah gak bisa bernapas rasanya. Lalu harus juga membawa tes PCR atau Antigen. Saya tentunya memilih opsi paling murah. Karena saya dapat sesi jam 3 sore, paginya saya bisa tes Antigen dengan tenang. Saya berangkat bersama ibu saya jam 7 pagi, tes Antigen, lalu naik kereta turun di Stasiun Duren Kalibata (sekarang udah tahu stasiun kereta yang lebih dekat πŸ₯²), naik angkot, lalu jalan santai ke gedung tempat pelaksanaan tes. Waktu kami tiba, baru jam 11an. Sepanjang jalan

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 1

Sebelumnya: Seleksi Administrasi  πŸ‘ˆ Sejak pengumuman lolos kelengkapan administrasi, pengumuman informasi tes pertama, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) diunggah di akhir Agustus 2021 di website instansi masing-masing. Membaca pengumuman ini adalah part ribet-ribetnya karena banyak yang harus dicermati, seperti berkas yang harus dibawa, lokasi dan waktu tes, dan persyaratan sebelum ujian. Harus baca berkali-kali karena takut ada yang terlewat πŸ˜‚ Saya mendapat jadwal ujian di tanggal 8 Oktober 2021 sesi ke II di hari Jumat. Lokasinya di salah satu gedung TNI AD di Cijantung. Waktu baca dapat sesi ke II langsung bersyukur karena artinya tidak harus jadi pejuang subuh dari rumah ke Jakarta wkwk. Persyaratan Ikut Ujian Karena sedang pandemi, prosesnya kata orang-orang yang sudah pernah ikut seleksi sebelumnya, lebih panjang dan ribet.   Saya harus vaksin pertama kalau mau lolos masuk tesnya. Saya mendaftar vaksin 3 minggu setelah negatif Covid, saat sudah sampai sana, ternyata dilarang

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – Seleksi Administrasi

Lulus Februari 2021, saya langsung tancap keyboard , melamar ke berbagai perusahaan lewat platform jobseeker online , bersaing dengan 3000 lebih pelamar di setiap perusahaannya. Kalau dihitung lebih dari 100 perusahaan yang saya lamar, menyesuaikan CV berkali-kali, tapi nihi l. Bisa dihitung jari yang masuk tahap wawancara . Orang tua memang sudah dari awal saya lulus berharap untuk saya ikut seleksi PNS karena kasihan melihat saya yang dari SD selalu berkegiatan penuh seharian, saat itu leyeh-leyeh di rumah berbulan-bulanπŸ˜‚ Akhirnya, sambil tetap melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan, saya berbakti pada orang tua dengan ikut mendaftar seleksi CPNS. Perlu diketahui bahwa proses seleksi CPNS ini dari pengumuman satu ke pengumuman lainnya sangat panjang jedanya, bisa hampir 1 bulan tanpa kepastian. Setiap hari ibu saya menanyakan apa pendaftaran sudah dibuka, setelah pendaftaran, ibu saya menanyakan setiap hari kapan pengumuman seleksi administrasi, lalu setelah lolos ibu saya a