Langsung ke konten utama

Kanak-Kanak di Sana

Matahari telah terbit beberapa menit yang lalu, suara kentungan di desa itu membangunkan seluruh warga.

Berpakaian ala petani-mereka memang petani-membawa nasi dan lauk pauk lengkap, dibawa di atas nampan besar, dipikul di atas kepala. Beratus pasang kaki berlari menuju alun-alun desa, tergoph-gopoh, tergesa-gesa, banyak nasi yang jatuh, banyak lauk pauk yang jatuh, seekor ikan goreng terjatuh, ke dekat kubangan lumpur tempat bebek di desa biasa mencari keong.


Warga bersiap, membentuk dua pasukan, gerakan ancang-ancang, mata berkilau waspada, dan mereka saling melempar nasi dan lauk pauknya, kadang pukul-pukulan, sayangnya itu bukan perang, hanya tradisi... tanda syukur, karena gusti Allah melimpahkan banyak pangan bagi desa mereka.

Selesai sudah, makanan yang masih bersih dikumpulkan, dimakan bersama, tak ada raut jijik, ya, karena memang masih bersih, lahap, saat matahari berada di atas ubun-ubun, mereka pulang berbondong-bondong, sumringah, kekenyangan.

Berbagai pasang mata kecil yang sedari tadi mengawasi, takut-takut keluar dari balik pohon dan kandang ternak warga, berebut nasi yang sudah jatuh, sudah diinjak, memakannya dengan lahap, melihat ikan goreng berbumbu lumpur, memakannya dengan lahap, sayur mayur yang bercampur tanah, memakannya dengan lahap, mereka kelaparan...

Tuhan, bagaimana bisa mereka warga bersenang-senang membuang-buang apa yang telah Engkau berikan, sedangkan kanak-kanak di sana kelaparan dan memakan apa saja yang mereka temukan? Aku bertanya, dan aku iri kepada kanak-kanak itu, wajah mereka memancarkan cahaya, wajahku pun tak pernah berseri seperti itu... Ah... kanak-kanak...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 2: Hari-H

Sebelumnya: SKD Part 1 πŸ‘ˆ Akhirnya lanjut lagi setelah setahun πŸ˜‚πŸ™πŸ» 8 Oktober 2023. Dresscode peserta ujian adalah kemeja putih dan rok/celana hitam dengan kerudung hitam untuk yang memakai kerudung, sepatu pantofel tertutup berwarna gelap. Saya cuma punya rok dan kerudung saja. Sepatu pantofel dipinjamkan oleh sepupu yang anak Paskibra, kemeja baju putih dipinjamkan sepupu laki-laki. Karena Covid-19, persyaratan jadi lumayan ribet. Peserta diharuskan memakai masker 3 ply + masker kain yang waktu saya coba ya Allah gak bisa bernapas rasanya. Lalu harus juga membawa tes PCR atau Antigen. Saya tentunya memilih opsi paling murah. Karena saya dapat sesi jam 3 sore, paginya saya bisa tes Antigen dengan tenang. Saya berangkat bersama ibu saya jam 7 pagi, tes Antigen, lalu naik kereta turun di Stasiun Duren Kalibata (sekarang udah tahu stasiun kereta yang lebih dekat πŸ₯²), naik angkot, lalu jalan santai ke gedung tempat pelaksanaan tes. Waktu kami tiba, baru jam 11an. Sepanjang jalan

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – SKD Part 1

Sebelumnya: Seleksi Administrasi  πŸ‘ˆ Sejak pengumuman lolos kelengkapan administrasi, pengumuman informasi tes pertama, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) diunggah di akhir Agustus 2021 di website instansi masing-masing. Membaca pengumuman ini adalah part ribet-ribetnya karena banyak yang harus dicermati, seperti berkas yang harus dibawa, lokasi dan waktu tes, dan persyaratan sebelum ujian. Harus baca berkali-kali karena takut ada yang terlewat πŸ˜‚ Saya mendapat jadwal ujian di tanggal 8 Oktober 2021 sesi ke II di hari Jumat. Lokasinya di salah satu gedung TNI AD di Cijantung. Waktu baca dapat sesi ke II langsung bersyukur karena artinya tidak harus jadi pejuang subuh dari rumah ke Jakarta wkwk. Persyaratan Ikut Ujian Karena sedang pandemi, prosesnya kata orang-orang yang sudah pernah ikut seleksi sebelumnya, lebih panjang dan ribet.   Saya harus vaksin pertama kalau mau lolos masuk tesnya. Saya mendaftar vaksin 3 minggu setelah negatif Covid, saat sudah sampai sana, ternyata dilarang

Pengalaman Seleksi CPNS 2021 – Seleksi Administrasi

Lulus Februari 2021, saya langsung tancap keyboard , melamar ke berbagai perusahaan lewat platform jobseeker online , bersaing dengan 3000 lebih pelamar di setiap perusahaannya. Kalau dihitung lebih dari 100 perusahaan yang saya lamar, menyesuaikan CV berkali-kali, tapi nihi l. Bisa dihitung jari yang masuk tahap wawancara . Orang tua memang sudah dari awal saya lulus berharap untuk saya ikut seleksi PNS karena kasihan melihat saya yang dari SD selalu berkegiatan penuh seharian, saat itu leyeh-leyeh di rumah berbulan-bulanπŸ˜‚ Akhirnya, sambil tetap melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan, saya berbakti pada orang tua dengan ikut mendaftar seleksi CPNS. Perlu diketahui bahwa proses seleksi CPNS ini dari pengumuman satu ke pengumuman lainnya sangat panjang jedanya, bisa hampir 1 bulan tanpa kepastian. Setiap hari ibu saya menanyakan apa pendaftaran sudah dibuka, setelah pendaftaran, ibu saya menanyakan setiap hari kapan pengumuman seleksi administrasi, lalu setelah lolos ibu saya a