Aku tak
akan berkata wajahmu bagaikan rembulan yang menerangiku di malam kelam,
bukankah wajah bulan tak seindah wajahmu? Aku tak akan berkata cintamu seterik
matahari yang menyinari ujung jalan kegelapan, bukankah watak matahari tak
seindah watakmu?
Aku akan
berkata kau bagaikan sebuah pohon. Yang setiap bagiannya tak bosan untuk
dipandang. Yang tak gontai berdiri siang dan malam. Menghembuskan oksigen
padaku setiap pagi. Menerbangkan ambisi dan amarahku dalam kelam malam. Sayangku,
sayangku! Aku mencintaimu! Bagai lebah yang tak bosan mengisap bunganya setiap
pagi. Bagai daun yang gugur dan menyatu dengan lembutnya tanah selamanya, tak
terpisahkan.
Senin, 13 Mei 2013
Komentar
Posting Komentar