Saat kau menemukan dunia yang putih dan kosong, saat kamu naik ke puncak, kamu akan melihat ke bawah tanpa batas, dan saat kamu menjatuhkan suatu bagian kamu tak akan melihat ia jatuh sampai dasar, saat kamu turun ke bawah kamu tak tau telah berapa jauh kamu turun ke bawah.
Saat kamu haus dan berusaha mencari sesuatu yang bisa kamu minum, dunia di sekelilingmu berubah menjadi cair seputih susu dan dapat kamu minum.
Saat kamu merasa tak ada udara, kamu kesulitan bernapas dan hanya melihat putih kosong di sekelilingmu tapi kamu tetap hidup walau kamu merasa seperti nyawamu teregang di antara dunia putih itu.
Kamu terjebak di dunia putih itu...
Saat kamu berlari kamu tak akan menemukan ujung dari putih itu, kamu akan terus berlari sampai kamu kelelahan dan keringat yang mengucur dari tubuhmu menetes dan jatuh menyatu dengan seluruh bagian putih itu.
Saat kamu kesepian, kamu menangis meraung meminta keluar dari dunia itu, dan dunia yang putih itu mengeluarkan lubang hitam besar yang membuatmu sangat ketakutan, dan secercah cahaya keluar semakin lama meredup dan terlihat seseorang sama sepertimu dan ia tersenyum ke arah mu.
Lalu keluar lagi beberapa cahaya dan meredup dan terjadi hal yang sama lagi, tersenyum kepadamu.
Seketika senyummu mengembang lagi, dan satu persatu mereka menyapamu, memberikan senyumnya padamu, tangismu berubah menjadi senyum yang lebar.
Diikuti dengan dunia putih yang berubah menjadi hijau, biru, dan warna cerah seperti hatimu.
Kamu dapat menemukan air bening biru yang dapat kamu dan temanmu minum di saat haus, kamu dapat melihat pepohonan menjulang tinggi di depanmu, rumput hijau terbentang dihadapanmu.
Dan kamu tak perlu khawatir berlari tanpa ujung, walau memang tak ada ujung, kamu dapat menemukan setiap perbedaan ketika kamu berlari dari satu tempat bersama temanmu, dunia mengikuti hatimu.
Kamu tersenyum saat kamu melihat dunia itu, dan menggandeng lengan kawan-kawanmu menyusuri dunia baru.
Kamu menghirup wangi bunga yang semerbak, kamu senang dan melakukan apa yang kamu dan kawan-kawanmu ingin di dunia itu, kamu tertawa ria bersama mereka.
Namun terkadang perbedaan terjadi, dan akan membuatmu sedih.
Bunga-bunga mekar jadi layu, daun—daun berguguran dan seketika menjadi kuning kering, langit malam yang biru tua berubah menjadi hitam, air matamu berlinang, dunia itu juga menumpahkan linangan air matanya, menyatukan air matamu dengan linangan air mata dunia.
Air matamu mengalir kepada kumpulan air-air bening yang terbentang di depanmu, mengalir deras seperti air matamu, membawa daun-daunan kering mengalir entah kemana.
Dan saat itu kamu merasakan sentuhan ajaib di punggungmu, hangat, membuatmu tenang, air matamu berhenti mengalir.
Bunga-bunga bangun dari kelayuannya dan menjadi kuncup, langit malam kembali seperti semula, daun-daun berhenti berguguran.
Dia, tersenyum padamu, kau menatapnya haru, tangannya meraih tanganmu, mengajakmu berkumpul ke tempat dimana cahaya malam bersinar tenang, unggun menyala, dan teman-teman yang lain menatapmu nanar lalu tersenyum padamu.
Senyum mereka meyakinkanmu, dan membuatmu tersenyum juga, dan kamu menggenggam salah satu tangan mereka.
“Maaf” kamu berbisik kepadanya, menahan haru, ia menganggukkan kepalanya dan menatap satu-satu teman termasuk kamu lalu tersenyum.
Kamu dan mereka berpegang tangan, seakan berkata, “Kita semua sama, tak ada hal yang bisa memutuskan kita, kecuali kematian.” Dan malam itu kau menikmati suara malam dari dunia yang selaalu berubah.
Kau dan mereka memejamkan mata, menikmati alunan musik batin, dengan tangan tergenggam, hingga lingkaran cahaya besar muncul, langit menjadi biru, bunga-bunga bermekaran.
Daun-daun pohon berhenti berjatuhan, kumpulan air kembali mengalir dengan tenang.
Kalian tetap berpegangan tangan, hingga musik batin membawa kalian kepada suatu titik utama, dan satu persatu dari kalian akan tidur dengan tenang sambil terus mendengarkan musik batin itu.
Dan kalian akan ditempatkan bersama dalam suatu dunia, dimana kalian akan tertidur panjang, tersenyum, sambil mendengarkan musik batin itu, dan saat kalian terbangun kalian akan berada pada dunia yang berbeda yang kalian sebut sebagai BUMI.
Tempat yang sangat luas, semua yang ada pada dunia yang dulu ada disana, hanya saja di bumi terlihat batas-batas dunia.
Dan di bumi, kamu mulai mengikhlaskan diri dengan perpisahan, dan kamu akan hidup, menata diri, mempunyai banyak keturunan yang akan melanjutkan kehidupanmu sekarang, belajar banyak hal, dan belajar dari banyak kesalahan.
Di akhir waktumu kamu akan mendengarkan musik batin yang sangat indah jika kamu pantas mendapatkannya, dan kamu akan tertidur selamanya, sambil tersenyum.
Dan keturunanmu akan melanjutkannya, dan hidup pada jalannya masing-masing, yang pantas akan mendapatkan tidur nyenyak sepertimu.
Kalau sebaliknya maka merekaakan tidur dalam keadaan tersiksa, mereka yang tak bisa mengendalikan kehidupannya.
Bekasi, 13 Juni 2011
Komentar
Posting Komentar