Enjoy this.... ***** "Kau tahu? Kalau kau adalah orang pertama yang kukenal, aku akan langsung meninggalkanmu, aku akan lebih memilih duduk di barisan para mafia dari pada bersamamu." Yah, itulah kata-kata yang pertama kudengar setelah mempersilahkannya untuk duduk di samping bangku panjang di taman yang aku duduki. Mataku sembab, pandangan kosong. Ia juga tak menatapku, dan mulai melanjutkan ceritanya. Malam itu di pasar festival menyambut tahun baru aku dan keluargaku bersama menikmati perayaan. Disitu pertama kali aku bertemu denganmu dan dengannya. Wajahnya yang ramah dan sikapnya yang muslimah dan sopan membuatku tertarik padanya. Aku berkenalan dengannya dan bercerita banyak padanya. Ternyata dia adalah tetangga baru sebelah kamar kostku. Finnaly... Aku sangat senang dengan kedatangannya. Kami berteman akrab, menjalankan bisnis kecil-kecilan berjualan kristik dan gantungan ponsel. Hari itu hari Selasa, hawanya panas sekali. Aku tidak langsung pulang ke...